Selasa 12 Januari pada tahun 1965
adalah hari yang paling bersejarah dalam perjalanan hidupku. Pada hari itu, aku
resmi menjadi bagian dari masyarakat bumi. Pada hari yang sama, untuk pertama kali
aku merasakan fananya dunia. Aku lahir bertepatan dengan memanasnya suhu politik di negriku, saat terjadinya gerakan massa yang didalangi elit politik yang berkeinginan menguasai negeri dengan cara mengambil secara paksa dari rezim yang sedang memerintah.
Hari kelahiranku, bertepatan dengan peristiwa pemberontakan yang dilakukan salah satu kelompok politik, yang kemudian dikenal dengan "Peristiwa G30S/PKI". Peristiwa itu membuat peristiwa kelahiranku mudah untuk diingat. Mengingat peristiwa kelahiranku, mengingat pula peristiwa bersejarah itu. Sebaliknya, mengingat peristiwa bersejarah itu, aku pasti teringat kepada peristiwa kelahiranku.
Hari kelahiranku, bertepatan dengan peristiwa pemberontakan yang dilakukan salah satu kelompok politik, yang kemudian dikenal dengan "Peristiwa G30S/PKI". Peristiwa itu membuat peristiwa kelahiranku mudah untuk diingat. Mengingat peristiwa kelahiranku, mengingat pula peristiwa bersejarah itu. Sebaliknya, mengingat peristiwa bersejarah itu, aku pasti teringat kepada peristiwa kelahiranku.
Walau kelahiranku menjadi hal yang membahagiakan bagi kedua orang tuaku, tetapi peristiwa itu tidak cukup kuat untuk meredam suasana prihatin di zaman itu. Keprihatinan yang muncul akibat situasi politik yang tidak menentu ketika itu, membuat ekonomi kedua orang tuaku yang sudah sulit, semakin bertambah sulit.
Dampak dari peristiwa itu memang tidak hanya berimbas kepada kedua orang tuaku, tetapi masyarakat secara luas juga merasakan hal yang sama. Pada saat sulit itulah aku lahir, dimana pemberontakan G30S/PKI sedang berkecamuk.
>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar