Menulis memang menjadi
kesukaanku. Dengan menulis aku bisa bicara dengan alam. Dengan
menulis aku bisa pergi kemana saja dan bisa bicara apa
saja tanpa harus didebat. Dengan menulis aku bisa bicara kepada
siapa saja, tanpa harus dibantah. Dengan menulis aku bebas mencurahkan isi
hatiku, bebas berekspresi dengan sekehendak hatiku. Dengan menulis kurasakan hatiku bisa menjadi lebih tenang.
Menulis memang menjadi kesukaanku. Melalui tulisan, kebebasanku untuk bicara sungguh tersalurkan, sesuai dengan apa yang aku mau. Bicara kepada orang lain
sering mendapat bantahan, cemoohan bahkan
penghinaan. Tetapi dengan menulis aku tak perlu khawatir akan hal
itu. Dengan menulis aku tak perlu khawatir kalau
pembicaraanku tiba-tiba dihentikan orang lain. Dengan
menulis aku tak perlu khawatir, saat bicara ada orang tiba-tiba
menghardik aku. Semua itu
takkan pernah terjadi.
Aku bukanlah seorang pujangga yang
pandai menyusun kata-kata. Aku hanyalah debu yang tak mungkin menjadi
krystal, debu yang tak mungkin menjadi pujangga. Aku sadar betul bahwa manggis
tetaplah manggis dan tak mungkin menjadi mangga, menulis tetaplah
menulis walau tak mungkin jadi pujangga.
Biarlah semua itu mengalir seperti air, yang hanya akan berhenti saat ia menemukan titik yang paling rendah.
SALAM GEMILANG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar