Takkan ada satupun alasan yang bisa
menghentikan aku untuk berterimakasih kepada mereka, yang telah hadir di saat
aku ragu akan kelangsungan hidupku. Mereka hadir dan menciptakan rasa sejuk,
setelah sekian lama hatiku dilanda kemarau yang panjang. Sebelumnya harapanku
hampir sirna tergerus oleh putus asa, tetapi kehadiran mereka membuat hatiku
menjadi lebih nyaman dan membuatku semakin percaya diri. Mereka bagaikan
setetas embun yang jatuh di ujung lidah, lalu mengalir masuk membasahi
kerongkongan yang kering.
Aku menggantungkan harapanku setinggi
bintang di langit namun harapan itu ibarat sebutir telur yang selalu jatuh ke
tanah yang berbatu, lalu pecah dan hancur berserakan. Semua keinginanku untuk
bangkit dari keterpurukan selalu jatuh dan terjatuh lagi, lalu tertanam jauh di
dasar lubang yang gelap. Tetapi mereka hadir dan menjadi cahaya dalam hidupku.
Mereka menjadi secercah cahaya, yang memandu aku keluar dari ruang yang gelap. Oleh mereka, keinginaku untuk hidup terus kembali muncul.